BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Untuk permulaan, kita bisa membedakan dua jenis utama
aliran fluida. Jika aliran tersebut mulus, yaitu lapisan-lapisan yang
bersebelahan meluncur satu sama lain dengan mulus, aliran tersebut dikatakan
sebagai aliran lurus atau laminar. Pada aliran jenis ini, setiap partikel
fluida mengikuti lintasan yang mulus, dan lintasan-lintasan ini tidak saling
bersilangan. Di atas laju tertentu, yang bergantung dari beberapa factor,
sebagaimana akan kita lihat kemudian, aliran berubah menjadi terbulen.
Aliran turbulen ditandai
dengan lingkaran-lingkaran tak menentu, kecil dan menyerupai pusaran yang
disebut sebagai arus eddy. Eddy menyerap banyak energy, dan walaupn gesekan
internal dengan besar tertentu yang disebut dengan viskositas ada, bahkan pada
waktu aliran laminar, energy tersebut jauh lebih besar ketika aliran berupa
turbulen. Beberapa tes kecil tinta atau pewarna makanan yang diteteskan ke zat
cair yang sedang bergerak dapat dengan cepat menunjukkan apakah aliran tersebut
laminer atau terbulen.
Suatu fluida (fluid) adalah suatu zat
yang dapat mengalir. Jadi istilah fluida termasuk cairan dan gas. Klasifikasi seperti itu tidaklah selalu
jelas. Plasma , yang merupakan gas yang sangat terionisasi tidak cocok untuk
digolongkan kedalam salah satu dari kateegori ini; plasma tersebut seringkali
dinamakan “keadaan keempat dari materi” (“ fourth state of matter”) untuk
membedakannya dari keadaan padat, keadaan cair, dan keadaan gas. Plasma , yang
merupakan gas yang sangat terionisasi tidak cocok untuk digolongkan kedalam
salah
Tekanan yang diberikan pada suatu fluida di dalam bejana tertutup akan
diteruskan sama rata atau besar ke segala arah pada dinding-dindingya atau
tekanan yang dikerjakan pada suatu fluida akan menyebabkan kenaikan tekanan ke
segala arah dengan sama besar. Prinsip pascal banyak digunakan pada pompa
hidrolik, rem hidrolik pada mobil dan pengukur tekanan ban mobil/motor.
Untuk suatu benda padat tidak ada batasan-batasan pada arah gaya
seperti itu, tetapi untuk suatu fluida yang diam maka gaya permukaan harus
selalu diarahkan
1.2
Tujuan Percobaan
1. Untuk mengetahui
prinsip kerja dari hidrolik
2. Untuk mengetahui aplikasi
hidrolik.
3. Untuk mengetahui
komponen-komponen yang digunakan pada hidrolik.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
Suatu
fluida (fluid) adalah suatu zat yang dapat mengalir. Jadi istilah fluida
termasuk cairan dan gas. Klasifikasi
seperti itu tidaklah selalu jelas. Beberapa fluida , seperti gelas atau
ter(pitch), mengalir begitu lambat sehingga berperilaku seeperti benda padat
untuk interval waktu yang biasanya kita gunakan untuk bekerja dengan
benda-benda tersebut. Plasma , yang merupakan gas yang sangat terionisasi tidak
cocok untuk digolongkan kedalam salah satu dari kateegori ini; plasma tersebut
seringkali dinamakan “keadaan keempat dari materi” (“ fourth state of matter”)
untuk membedakannya dari keadaan padat, keadaan cair, dan keadaan gas.
Malah perbedaan diantara suatu cairan
dan suatu gas tidaklah jelas karena , dengan mengubah tekanan dan temperatur
secara tepat, maka kita mungkin mengubah suatu cairan( air, misalnya) menjadi
suatu gas(uap misalnya), tanpa munculnya suatu meniskus dan tanpa mendidih;
massa jenis dan viskositas berubah secara kontinu diseluruh proses tersebut.
Ada suatu perbedaan didalam cara sebuah
gaya permukaan beraksi pada suatu fluida dan pada suatu benda padat. Untuk
suatu benda padat tidak ada batasan-batasan pada arah gaya seperti itu, tetapi
untuk suatu fluida yang diam maka gaya permukaan harus selalu diarahkan tegak
lurus kepada permukaan. Karena suatu fluida yang diam tidak dapat menahan
sebuah gaya tangensial; lapisan-lapisan fluida tersebut akan meluncur diatas
lapisan lainnya bila fluida tersebut dipengaruhi oleh sebuah gaya seperti itu.
Sesungguhnya ketakmampuan fluida untuk menolak gaya-gaya tangensial seperti itu
( atau tegangan geser) yang memberikan kemampuan kharakteristik kepada fluida
tersebut untuk mengubah bentuknya atau untuk mengalir.
Maka kita akan mudah menjelaskan gaya
yang beraksi pada suatu fluida dengan menentukan tekanan p, yang didefinisikan
sebagai besarnya gayanormal per satuan luas permukaan. Tekanan ditransmisikan
kepads batas-batas padat atau (solid boundaries) atau melalui bagian-bagian
yang sebarang dari fluida didalam arah tegak luruskepada batas-batas atau
bagian-bagian disetiap titik. Tekanan adalah suatu kuantitas skalar. Satuan SI
dari tekanan adalah pascal ( singkatan Pa, 1 Pa= 1 N/m2) . satuan
ini dinamai menurut nama ilmuan prancis Blaise Pascal ( 1623-1662).
Satuan-satuan lain adalah Bar( 1 Bar = 105Pa), lb/in2,
atmosfer ( 1 atm = 14,7 lb/in2 = 101.325 Pa), dan mmHg ( 760 mmHg =
1 atm).
Suatu fluida yang mengalami tekanan akan
mengerahkan sebuah gaya pada setiap permukaan yang bersentukan dengan fluida
tersebut. Sebuah elemen permukaan dapat dinyatakan oleh sebuah vektor S yang
besarnya menyatakan luas elemen dan yang arahnya diambil menuju keluar didalam
arah normak kepada permukaan elemen. Maka gaya F yang dikerahkan oleh fluida
melawan elemen permukaan ini adalah
F = ρ S..................................................................................................................(2.1)
Kita menganggap bahwa elemen luas S
adalah cukup kecil sehingga tekanan p , yang didefinisikan seperti diatas,
adalah tak tergantung dari ukuran elemen S . tekanan tersebut sebenarnya dapat
berubah dari titik ke titik pada permukaan.
Suatu cairan didalam silinder yang
dilengkapi dengan sebuah penghisap kepada mana kita dapat memakaikan tekanan
luar ρ0 tekanan p disuatu
titik P yang sebarang sejarak h
dibawah permukaan yang sebelah atas dari cairan tersebut adalah diberikan oleh
persamaan
p= p0 + ρ g h..........................................................................................................(2.2)
Marilah kita memperbesar tekanan luar
sejumlah ∆ρ0 yang sebarang ( yang tak perlu kecil dibandingkan
kepada p0 ) .
karena cairan secara virtual tidaklah termampatkan, maka massa jenis ρ didalam
persamaan-persamaan terdahulu pada dasarnya tetap konstan selama proses
tersebut. Persamaan tersebut memperlihatkan bahwa sampai sejauh ini , perubahan
tekanan ∆p disebarang titik P adalah
sama dengan ∆p0 hasil ini dinyatakan oleh Blaise Pascal dan
dinamakan prinsip pascal . Biasanya
prinsip tersebut diberikan sebagai berikut.Tekanan yang dipakaikan kepada suatu
fluida dan dinding-dinding yang berisi fluida tersebut.Hasil ini adalah suatu
konsekuensi yang perlu dari hukum-hukum mekanika fluida,dan bukan merupakan
sebuah prinsip yang bebas.
Walaupun kita sering menganggap
cairan sebagai tak termampatkan,namun ternyata cairan tersebut adalah sedikit
termampatkan (slightly conpressible).Ini berarti bahwa suatu perubahan tekanan
yang dipakaikan kepaada suatu bagian cairan menjalaar melalui cairan sebagai
sebuah gelombang dengan laju bunyi di daalam cairan tersebut.Sekali gangguan
tersebut telah lenyap dan kesetimbangan telah dihasilkan,maka didapatkan bahwa
prinsip Pascaal berlaku.Prinsip tersebut berlaku untuk gas-gas dengan sedikit
komplikasi mengenai tafsiran yang disebabkan oleh perubabahan volume yang besar
yang dapat terjadi bila tekanan pada gas yang dibatasi diubah.
Prinsip Archimedes adalah juga suatu
konsekuensi yang perlu dari hukum-hukum statika fluida.Bila sebuah benda atau
sebagian dicelupkan di dalam suatu fluida (baik suatu cairan maupun suatu gas)
yang diam,maka fluida tersebut mengerahkan tekanan pada tiap-tiap bagian
permukaan benda yang bersentuhan dengan fluida tersebut.Tekanan tersebut adalah
lebih besar pada bagian benda yang tercelup lebih dalam.Resultan sebuah gaya adalah
sebuah gaya yang mengarah ke atas yang dinamakan kakas apung (buoyency) dari benda yang tercelup tersebut . Kita
dapat menentukan besaar dan arah gaya resultan ini secara sederhana secara
berikut. Tekanan pada setiap bagian permukaan benda sudah tentu tidak
tergantung pada bahan benda.Maka,marilahkita misalkan bahwa benda tersebut atau
sebanyak bagian benda yang tercelup,diganti oleh fluida yang menyerupai
lingkungannya.Fluida ini akan mengalami tekanan-tekanan yang beraksi pada benda
yang tercelup tersebut dan akan berada dalam keadaan diam.
Maka gaya resultan,yang mengarah keatas
pada benda tersebut akan menyamai beratnya dan akan beraksi secara vertikal
yang arahnya keatas melalui pusat gravitasinya.Dari sini diperoleh prinsip
Archimedes,yakni,bahwa sebuah benda yang seluruhnya atau sebagian tercelup di
daalam suatu fluida akan diapungkan ke atas dengan sebuah gaya yang sama dengan
beraat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut.Kita telah melihat bahwa
daya tersebut beraksi secara vertical keatas melalui pusat gravitasi fluida
sebelum pemindahan fluida.Titik yang bersangkutan di dalam benda yang
dicelupkan tersebut dinamakan pusat daya apung (center of buoyancy).
Kebanyakan alat pengukur tekanan
menggunakan tekanan atmosfer sebagai tingkat referensi dan mengukur perbedaan
diantara tekanan yang sesungguhnya dan tekanan atmosfer,yang dinamakan tekanan
tolk (gauge persure).Tekanan sesungguhnya disebuah titik di dalam suatu fluida
dinamakan tekanan absolut (absolute pressure).Tekanan tolk diberikan baik
diatas maupun di bawah tekanan atmosfer.Torricelly menjelaskan eksperimennya
dengan barometer air raksa di dalam surat-surat nya di dalam tahun 1644 kepada
kawannya Michelangelo Riccidiromac di dalam surat-surat tersebut dia mengatakan
bahwa tujuan penyelidikannya bukanlah sekedar untuk menghasilkan suatu
vakum,tetapinuntuk membuat sebuah alat yang memperlihatkan mutasi udara,yang
seebentar lebih berat dan rapat dan yang sebentar lebih ringan dan jarang .
Setelah mendengar eksperimen yang dilakukan oleh orang Italia tersebut ,
Blaisse Pascal,di Perancis mengemukakan alasan bahwa jika kolom air,air raksa
ditegakkan ke atas hanya karena tekanan udara , maka kolom tersebut seharusnya
lebih pendek pada ketinggian yang lebih besar .
Dia mencobanya pada sebuah menara Gereja
di Paris,tetapi menghendaki hasil-hasil yang lebih memberikan kepastian,dia
menulis kepada iparnya untuk mencoba eksperimen tersebut pada puy de dome ,
sebuah gunung yang tinggi di Auvergne.Tinggi air raksa terdapat berbeda sebesar
3 inch , yang menggairahkan kita dengan kekeguman dan keheranan.Pascal sendiri
membuat sebuah barometer dengan menggunakan anggur merah dan sebuah tabung
gelas yang panjangnya 46 kaki. (David Halliday,1978)
Misalakan
volume dari suatu fluida adalah V dan massanya m maka dapat didefinisikan besar
masaa jenisnya (ρ) adalah massa (m) per satuan volume (V).
ρ= m/V ………………………………………………………………………………..(2.3)
Satuan
massa jenis yang biasa disebut rapat massa dala mks adalah kg/m3 dan dalam cgs
adalah
Untuk
tekanan didefinisikan sebagai gaya normal persatuan luas penampang .
P = F/A
............................................................................................................................(2.4)
Satuan tekanan dalam mks adalah N/m2
atau pascal (Pa) dan cgs adalah dyne/cm2, 1Pa = 1N/m2 =
105 dyne/104cm2 = 10 dyne/cm2 . Misalkan sebuah cakram
dengan luas penampang lingkaran A dan tebal dy dimasukkan kedalam fluida cair
yang diam. Massa cakram adalah ( m) maka gaya berat nya adalah
dW = ρ A g
dy..................................................................................................................(2.5)
Jumlah gaya arah horizontal (F = 0 )
karna saling meniadakan. Jika cakram dalam fluida tetap diam atau bergerak ke
bawah dengan kecepatan konstan maka Fy = 0
sehingga
p A – (p+dp)A – ρ g A dy = 0 …………………………………………………………(2.6a)
atau
dp/dy = -ρ g
...................................................................................................................(2.6b)
Persamaan diatas menunjukkan bahwa y
makin tinggi tekanan makin berkurang. Persamaaan ini memberikan informasi
bagaimana tekanan dalam ffluida berubah dengan ketinggian sebagai akibat adanya
gravitasi g. Jika ditinjau khusus untuk fluidanya adalah zat cair yang rentang
suhu dan tekanan yang cukup besar, maka massa jenis cairan adalah tetap.
Tekanan yang diberikan pada suatu
fluida didalam bejana tertutup, akan diteruskan sama besar ke segala arah pada
dinding dindingnya.jika sebuah dicelupkan sebagian atau semuanya kedalam fluida
yang diam, benda tersebut akan mendapatkan gaya ke atas ( gaya apung ) yang
besarnya sama dengan berat fluida yang dipiindahkan dan pada bagian benda yang
tercelup paling dlaam akan mendapat gaya apung yang paling besar.Tekanan udara
diukur menggunakan alat yang diberi nama barommeter. Barometeryang pertama kali
dibuat adalah barometer air raksa buatan Tori chelli. Alat ukur tekan yang lain
adalah manometer air raksa.
Manometer dan barometer ini raksa sangat
sering diperguunakan di laboratorium –laborium, tekanan atmosfer dan tekanan
tekanan lainnya lazim dinyatakan dengan ucapan sekian “inch raksa””centi
raksa”,atau ” milimeter raksa “ walaupun semua bukan merupakan satuan tekanan
sesungguhnya akan tetapi karna demikian deskriptif nya, satuan satuan tersebut
serinng dipakai. Tekanan yang dilakukan kolom raksa yang tingginya 1 mm biasa
disebut 1 torr,sebagai penghormatan kepada torrcelli.
Persamaan bernauli sebenarnya hanya
bentuk lain dari persamaan kekekalan energi mekanik yang diterapkan pada
fluida.tentunya fluida yang ditinjau harus tak kental agar tidak dapat disipasi
energi sebagai panas. Jika ada gerak pada fluida ( cairan atau gas ) dengan
benda lain, selalu terjadi gaya yang melawan gerka tersebut yang disebut gaya
kekentalan.
Bila sebuah benda berbentuk bola yang bergerak
dengan kecepatan benda ( cairan atau gas) maka besar gaya kekentalan adalah
Fv = -6πƞ v…………………….....……………………………………………………..(2.7)
Dengan
: Fv= Gaya gesekan yang melawan
gerakan(N)
Ƞ = Koefisien kekentalan (Pa.s)
r = jari-jari bola (m)
v = Kecepatan bola relatif terhadap medium (ms-1)
Tanda
minus pada persamaan menunjukkan arah Fv berlawanan dengan arah v . persamaan
tersebut dikenal dengan hukum Stokes . adapun syarat-syarat
hukum stokes tersebut adalah:
a)
Ruangan atau medium tak
terbatas (ukurannya cukup besar)
b)
Tidak ada turbulensi
(penggelinciran) pada medium , praktisnya kecepatan v tidak besar. Koefisien
kekentalan fluida (ƞ) pada henis cairan
dan terpengaruh oleh suhu.
(Nasruddin
MN,2012)
Takanan pada titik tertentu dalam fluida dapat diukur
dengan sebuah alat. Alat itu dibuat dari sebuah silinder kosong yang dimasukkan
sebuah piston yang dihubungkan dengan sebuah pegas. Sebagai alat yang di
masukkan dalam fluida, fluida ditekan kedalam pada bagian atas piston dan
menekan pegas sampai tekanan kedalam fluida sama dengan tekanan keluar dari
pegas. Tekanan fluida dapat di ukur dengan mudah jika pegas adalah kalibrasi
yang terdepan. Ini sangat mudah di aplikasikan dengan sebuah tekanan untuk
pegas akan menghasilkan sebuah jarak.
Jika
F adalah besar dari gaya pada piston dan A luas piston, kemudian menghasilkan
tekanan, P, dari fluida pada level tertentu dapat dihitung dengan
mendefenisikan rasio dari gaya per luas.
…………………………………………………………………..……………….(2.8)
Tekanan
pada fluida tidaklah sama pada setiap titiknya. Untuk mendefenisikan tekanan
pada sebuah titik tertentu, tergantung sebuah lampiran fluida. Jika tekanan
pada fluida adalah ΔF pada sebuah permukaan luas ΔA, kemudian tekanan pada
titik tersebut adalah
………………………………………………..……………………...(2.9)
Karena
tekanan adalah gaya per luas, maka satuannya adalah N/m2 dalam
satuan SI. Atau nama lain untuk satuan SI tekanan adalah pascal (Pa).
1
Pa = 1 N/m2
Fluida
tenang pada sebuah wadah mengikuti bentuk wadah tersebut. Catatan pertama bahwa
setiap titik pada sebuah kedalaman yang sama harus memiliki tekanan yang sama.
Jika ini tidak sesuai dengan kenyataan, maka element yang diberikan pada fluida
pasti tidak dalam keadaan setimbang. Sekarang mari kita pilih sebuah posisi
setimbang pada fluida dalam sebuah wadah dengan membayangkan silinder dalam
posisi melintang dengan luas A dan tinggi dy. Tekanan keatas pada bagian bawah
silinder adalah PA, dan tekanan kebawah pada bagian atas adalah (P+d)A. Berat
silinder, volume volume adalah dV, diberikan oleh dW=ρgdV=ρgAdy, dimana ρ
adalah massa jenis dari fluida tersebut. Karena cylinder dalam keadaan
setimbang, tekanan harusnya bernilai nol dan kita akan mendapatkan
…………………………………………………………….……………….(2.10)
Dari
hasil ini, kita dapat melihat peningkatan pada elevasi (positif dy) berhubungan
dengan penurunan pada tekanan (negative dP). Jika P1 dan P2
pada elevasi y1 dan y2 pada suatu level referensi, dapat
memberikan
P1
- P2= - ρgh……………………………………………………..……………………(2.11)
Jika
bejana terbuka pada atasnya, kemudian takanan pada kedalaman h dapat diperoleh
dari persamaan (2.7). berbicara tentang tekanan atmosfir harus Pa=P2,
dan tidak ada kedalaman h= y2-y1, kita akan dapatkan
P = Pa
+ ρgh …………………………………………………..…………….………....(2.12)
Dimana kita selalu menggunakan Pa ≈ 1.01 X
105 n/m2 . Dengan kata lain tekanan pada sebuah kedalaman
h permukaaan fluida yang terbuka ke udara adalah hasil dari penambahan tekanan
atmosfir dengan ρgh.
Hasil
ini dapat diverifikasi bahwa setiap titik yang sama memiliki elevasi yang sama.
Selanjutnya, tekanan tidak berlaku pada sudut dengan bejana persegi.
Ketika
melihat fakta bahwa tekanan pada fluida tergantung hanya pada kedalaman, ada
penurunan tekanan pada permukaan harus tertransmisi pada setiap titik dalam
fluida. Ini pertama dikenalkan oleh ilmuan Prancis Blaise Pascal (1623-1662)
dan disebut hukum Pascal:
Suatu
fluida tertutup diteruskan tanpa
berkurang besar pada setiap bagian fluida dan dinding-dinding fluida tersebut.
Sebuah
aplikasi penting dalam hukum Pascal adalah tekanan hidraulik. Suatu gaya F1
pada sebuah piston kecil dengan luas A1. Tekanan akan diteruskan
oleh fluida ke sebuah piston dengan luas A2. Karena tekanan sama
diantar kedua sisi, kita dapat melihat bahwa P=F1/A1=F2/A2.
Dimana tekanan F2 lebih besar daripada F1 dengan pengkali
A2/A1. Sekarang
mari kita pilih sebuah posisi setimbang pada fluida dalam sebuah wadah dengan
membayangkan silinder dalam posisi melintang dengan luas A dan tinggi dy.
Fluida tenang pada sebuah wadah mengikuti bentuk wadah tersebut. Catatan
pertama bahwa setiap titik pada sebuah kedalaman yang sama harus memiliki
tekanan yang sama. Jika ini tidak sesuai dengan kenyataan, maka element yang
diberikan pada fluida pasti tidak dalam keadaan setimbang.
Tekanan udara diukur menggunakan alat yang diberi nama barommeter.
Barometeryang pertama kali dibuat adalah barometer air raksa buatan Tori
chelli. Alat ukur tekan yang lain adalah manometer air raksa. (Serway,1985)
BAB III
METODOLOGI
PERCOBAAN
3.1 Peralatan dan Bahan
3.1.1
Peralatan
dan Fungsi
1. Hydraulic power pack
Fungsi : sebagai sumber energi
2. Pressure relief valve
Fungsi : untuk mengatur tekanan fluida
3. 4/3 way DCV
Fungsi : mengatur fluida akan melakukan kerja dengan
3 kebebasan yaitu mengarahkan ke kiri, ke kanan dan netral untuk motor dan
naik, turun dan netral untuk beban 4kg
4. 4/2 way DCV
Fungsi :
mengatur fluida akan melakukan kerja dengan 2 kebebasan yaitu mengarahkan ke kiri
atau ke kanan untuk motor dan naik-turun untuk beban 4kg
5.
Counter ballance / squence valve
Fungsi : mengartur tekanan untuk mengurutkan kerja
yaitu menggerakkan cylinder hydraulic yang satu dan yang lain
6. Pilot operated
Fungsi : agar cairan dapat mengalir bebas pada satu
arah dan menutup pada arah lawannya
7. Flow control valve
Fungsi : sebagai media untuk mengontrol atau
mengendalikan kecepatan datangnya fluida
8. Motor
Fungsi : sebagai media untuk menampilkan arah gerak
aliran fluida apakah searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam
9. Beban 4kg
Fungsi : sebagai beban dalam percobaan
10. Double acting cylinder
Fungsi : tabung yang memiliki 2 fungsi yaitu
menaikkan dan menurunkan beban
11. Selang
Fungsi : sebagai media saluran fluida (air)
3.2 Bahan dan Fungsi
1. Air (aqua)
Fungsi
: Sebagai bahan fluida yang digunakan
3.3 Prosedur Percobaan
1. Disiapkan
peralatan yang akan digunakan .
2. Dimasukkan air yang bersihataupun aqua kedalammesinpompa .
3. Hubungkan mesin pompa ke hidrolik kit dengan menggunakan selang .
4. Rangkai hidrolik kit untuk mendapatkan energi yang kita butuhkan .
5. Catat setiap rangkaian yang dibuat .
6. Kembalikan alat ketempat semula .
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
1. Prinsip kerja dari hidrolik yaitu gaya yang diberikan dalam ruangan
tertutup/terisolasi pada satu titik yang mana gaya tersebut akan dipindahkan ke
titik yang lain menggunakan cairan yang dimampatkan.
2. Aplikasi
dari hidrolik :
- Dongkrak
hidrolik kecil yang biasa kita punya di bagasi mobil
- Dongkrak
yang lebih besar yang bisa kita temui di tempat-tempat pencucian mobil.
- Memutar
beban-beban yang berat
-
Mengangkat beban secara vertikal atau naik turun.
-
Menggerakkan motor
3. Komponen
dari hidrolik yaitu :
- Hydraulic
Power Pack
- Pilot Operator
- Double Acting Sylinder
- Flow control valve
- Control Balance
- 4/2 Way DCV
- 4/3 Way DCV
- Pressure Relief Valve
5.2
Saran
1. Sebaiknya praktikan
selanjutnya sudah memahami komponen-komponen yang ada pada hidrolik
2. Sebaiknya praktikan selanjutnya
memahami konsep kerja dari hidrolik
3. Sebaiknya praktikan selanjutnya lebih
serius dalam praktikum
Komentar
Posting Komentar